2.3
Pembuatan Koloid
Sistem
Dispers Dan Sistem Koloid
SISTEM
DISPERS
A.
|
Dispersi
kasar
(suspensi) |
:
partikel zat yang didispersikan berukuran lebih besar dari 100 nm.
|
B.
|
Dispersi
koloid
|
:
partikel zat yang didispersikan berukuran antara 1 nm – 100 nm.
|
C.
|
Dispersi
molekuler
(larutan sejati) |
:
partikel zat yang didispersikan berukuran lebih kecil dari 1 nm.
|
Sistem
koloid pada hakekatnya terdiri atas dua fase, yaitu fase terdispersi dan medium
pendispersi.
Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi.
Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi.
Elektroferisis Dan Dialisis
ELEKTROFERESIS
Elektroferesis adalah peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektroda.
Elektrotoresis dapat digunakan untuk mendeteksi muatan partikel koloid. Jika partikel koloid berkumpul di elektroda positif berarti koloid bermuatan negatif dan jika partikel koloid berkumpul di elektroda negatif berarti koloid bermuatan positif.
Prinsip elektroforesis digunakan untuk membersihkan asap dalam suatu industri dengan alat Cottrell.
Elektroferesis adalah peristiwa pergerakan partikel koloid yang bermuatan ke salah satu elektroda.
Elektrotoresis dapat digunakan untuk mendeteksi muatan partikel koloid. Jika partikel koloid berkumpul di elektroda positif berarti koloid bermuatan negatif dan jika partikel koloid berkumpul di elektroda negatif berarti koloid bermuatan positif.
Prinsip elektroforesis digunakan untuk membersihkan asap dalam suatu industri dengan alat Cottrell.
DIALISIS
Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan yang menempel pada permukaannya.
Pada proses dialisis ini digunakan selaput semipermeabel.
Dialisis adalah proses pemurnian partikel koloid dari muatan-muatan yang menempel pada permukaannya.
Pada proses dialisis ini digunakan selaput semipermeabel.
Cara
Dispersi
Prinsip :
|
Partikel Besar
|
—————->
|
Partikel Koloid
|
Cara
dispersi dapat dilakukan dengan cara mekanik atau cara kimia:
1.
|
Cara
Mekanik
Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang besar kemudian dihaluskan dengan cara penggerusan atau penggilingan. |
2.
|
Cara
Busur Bredig
Cara ini digunakan untak membuat sol-sol logam. |
3.
|
Cara
Peptisasi
Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Contoh: - Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin. - Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S ; endapan Al(OH)3 oleh AlCl3 |
I. Bidang Industri
- Getah
karet
Getah karet merupakan koloid tipe sol
yang banyak digunakan sebagai bahan dasar idustri karet. Karet diperoleh dengan
cara mengkoagulasikan getah karet dengan asam formiat (HCOOH) atau asam asetat,
agar menggumpal dan terpisah dari medium pendispersinya. Gumpalan karet kemudian
digiling dan dicuci kemudian diproses lebih lanjut sebaga lembaran yang disebut
sheet.
Getah karet yang digunakan pada
pembatan balon atau karet busa tidak digumpalkan,tetapi dibiarkan dalam wujud
cair yang dikenal dengan lateks. Agar tetap dalam keadaan stabil, getah karet
dicampur dengan larutan ammonia (NH3 (aq)). Larutan ammonia bersifat
basa akan melindungi karet didalam sol lateks dari zat-zat bersifat asam.
Kondisi ni akan melindungi sol dari penggumpalan.
- Cat
Merupakan koloid tipe sol. Partikel-partikel
padat berupa zat warna, oksia logam, bahan penstabil, bahan pengawet, zat
pencermelang, zat pereduksi dihaluskan hingga berukuran partikel koloid.
Partikel koloid ini selanjutnya didispersikan dalam suatu cairan, agar sol
tetap terjaga kestabilannya dan bahan-bahan didispersikan tidak mengendap
ditambahkan emulgator atau zat pelindnung yang tergantung pada jenis medium
pendispersinya. Apabila medium pendispersi berupa senyawa polar missal air dan
alcohol, emulgatornya harus yang dapat larut dalam pelarut polar. Dan
sebaliknya jika medium pendispersi berupa senyaw nonpolar, maka emulgator juga
dapat larut dalam pelarut nonpolar
Zat pelindung dalam cat
berfungsi untuk melindungi bahan-bahan pewarna atau bahan padat lain yang
menempel pada bahan yag dicat dari pengaruh panas. Oleh karena itu, saat cairan
pelarut menguap, sifat-sifat bahan pewarna dan bahan-bahan lain yang
didispersikan tidak berubah oleh pengaruh cahaya matahari atau zat-zat kimia
lain yang bersentuhan dengan bahan cat tersebut.
II. Bidang
makanan
Contoh dalam bidang makan adalah susu,
mentega dsb. Susu merupakan emulsi yang berwarna putih kekuningan dan bersifat
asam lemah.
III. Bidang kosmetik dan farmasi
Bahan-bahan kosmetik hampir 90% dibuat
dalam bentuk koloid. Bahan berbentuk koloid mempunyai beberapa kelebihan
seperti:
a.
Mudah dibersihkan
b.
Tidak merusak kulit dan rambut
c.
Mudah menyerap berbagai bahan yang berfungi sebagai
pewangi,pelembut, dan pewarna
d.
Mengandung dua jenis bahan yang tidak aling melarutkan.
Beberapa
tipe koloid yang digunakan dalam kosmetik sebagai berikut.
a. Sol
padat, contoh: kosmetik lipstick, mascara, dan pensil alis.
b.
Sol, contoh: kosmetik cat kuku, susu pembersih muka dan kulit, cairan mascara.
c. Emulsi,
contoh: kosmetik pembersih muka.
d. Aerosol:
kosmetik parfum semprot, hair spray, penyegar mulut bentuk semprot.
e. Buih,
contoh: sabun cukur.
f.
Gel, kosmetik minyak rambut
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan:
Sistem koloid adalah suatu bentuk campuran yang
keadaannya terletak antara larutan dan suspensi (campuran kasar). Sistem koloid
perlu dipelajari karena berkaitan erat dengan hidup dan kehidupan kita sehari-hari.
3.2 Saran:
Sebaiknya kita memanfaatkan koloid sebaik-baiknya
dalam kehidupan sehari-hari dan tahu bagaimana prosedur penggunaan koloid
karena tanpa ada pengetahuan tersebut bukan tidak mungkin kita akan salah dalam
menggunakannya dan akan mengakibatkannya pada diri kita sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
SUMBER
http://zhasriani.blogspot.com/2016/01/makalah-koloidbag-2.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar