tugas kelompok agama
" masa kejayaan islam yang dinantikan kembali "
DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK
AHMAD TEGUH
ALDA
ANDI AYU LESTARI
HASRIANI ZAINUDDIN
RAHMAT AGUS
XI MIA 1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama
saya panjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT, karena dengan rahmat dan
hidayah-Nya, kami dapat menulis makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan tanpa ada hambatan yang berarti. Shalawat serta salamnya semoga
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan para sahabatnya,
dan juga kepada kita semua selaku umatnya yang insya Allah selalu mengikuti
ajaran sunahnya.
Makalah ini merupakan hasil observasi dan merupakan salah satu persyaratan
untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran “ Pendidikan
Agama Islam “ di SMA NEGERI 1 POMALAA.
Saya menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, dan jauh dari
sempurna, itu di karenakan keterbatasan yang kami miliki, karena kami masih
tahap belajar. Oleh sebab itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca agar makalah ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca
sekalian Terutama untuk kelas kami tercinta.
Pomalaa, 17
November 2014
Kelompok 5
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Seperti
perabadan lain, Islam juga mengalami beberapa periode dalam sejarah. Ada satu
periode dimana Islam bisa menunjukan eksistensinya di Eropa bahkan dunia.
Periode tersebut terjadi pada saat para filsuf, ilmuwan, dan insinyur muslim
bisa memberikan banyak konstribusi terhadap perkembangan teknologi dan
kebudayaan. Mereka melakukannya baik dengan menjaga tradisi yang telah ada
maupun dengan menciptakan penemuan-penemuannya sendiri.
Sebaliknya, bangsa Eropa waktu itu justru sedang berada di zaman kegelapan (dark ages), dimana dominasi gereja sangatlah besar sehingga setiap kebenaran (ilmu pengetahuan) harus sesuai dengan paham gereja. Apabila ada yang menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan gereja, maka akan mendapatkan hukuman bahkan sampai dibunuh. Hal tersebut menyebabkan terisolasinya ilmu pengetahuan dari manusia. Padahal sekitar tahun 300 SM, peradaban Eropa sudah dibangun sedemikian rupa oleh bangsa Yunani dan Romawi. Ilmuan-ilmuan Yunani mengembangkan filsafat, sementara orang Romawi mengembangkan birokrat.
Ketika Eropa sedang berada dalam masa kegelapan, masyarakat Islam justru mengalami kemajuan dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Mereka mengambil ilmu-ilmu yang ada di Yunani dan Romawi kemudian diterjemahkan dalam bahasa Arab. Selain itu, perkembangan Islam juga dihubungkan dengan letak geografis. Sebelum Islam datang, kota Mekah merupakan pusat perdagangan di Jazirah Arab, Nabi Muhammad SAW sendiri juga berasal dari golongan pedagang. Tradisi Ziarah Mekah membuat kota itu menjadi pusat pertukaran gagasan dan barang. Pengaruh yang dipegang oleh para pedagang muslim dalam jalur perdagangan Afrika-Arab dan Asia-Arab sangat besar dan penting. Hal tersebut membuat peradaban Islam tumbuh, berkembang dan meluas dengan berdasarkan perekonomian dagangnya.
Sebaliknya, bangsa Eropa waktu itu justru sedang berada di zaman kegelapan (dark ages), dimana dominasi gereja sangatlah besar sehingga setiap kebenaran (ilmu pengetahuan) harus sesuai dengan paham gereja. Apabila ada yang menyampaikan sesuatu yang bertentangan dengan gereja, maka akan mendapatkan hukuman bahkan sampai dibunuh. Hal tersebut menyebabkan terisolasinya ilmu pengetahuan dari manusia. Padahal sekitar tahun 300 SM, peradaban Eropa sudah dibangun sedemikian rupa oleh bangsa Yunani dan Romawi. Ilmuan-ilmuan Yunani mengembangkan filsafat, sementara orang Romawi mengembangkan birokrat.
Ketika Eropa sedang berada dalam masa kegelapan, masyarakat Islam justru mengalami kemajuan dalam bidang filsafat, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Mereka mengambil ilmu-ilmu yang ada di Yunani dan Romawi kemudian diterjemahkan dalam bahasa Arab. Selain itu, perkembangan Islam juga dihubungkan dengan letak geografis. Sebelum Islam datang, kota Mekah merupakan pusat perdagangan di Jazirah Arab, Nabi Muhammad SAW sendiri juga berasal dari golongan pedagang. Tradisi Ziarah Mekah membuat kota itu menjadi pusat pertukaran gagasan dan barang. Pengaruh yang dipegang oleh para pedagang muslim dalam jalur perdagangan Afrika-Arab dan Asia-Arab sangat besar dan penting. Hal tersebut membuat peradaban Islam tumbuh, berkembang dan meluas dengan berdasarkan perekonomian dagangnya.
2. Rumusan Masalah
Perumusan Masalahnya meliputi :
a.
periodisasi sejarah Islam
b.
tokoh – tokoh pada masa kejayaan islam
c.
masa kejayaan Islam
3. Tujuan Penulisan
Makalah ini
kami buat untuk memenuhi Tugas Agama Islam dimana yang Insya Allah akan dipresentasikan
untuk bahan diskusi. Ada pun tujuan dari pembahasan makalah ini yaitu : Untuk
mengingat kembali tentang bagaimana masa kejayaan Islam, untuk mengetahui
bagaimana masa kejayaan islam. Dan mengetahui sederetan tokoh-tokoh masa
kejayaan islam dsb.
PERIODISASI SEJARAH ISLAM
Harun Nasution dalam
buku Islam Ditinjau dari Berbagai
Aspeknya membagi sejarah Islam ke dalam tiga periode besar berikut :
Tokoh-Tokoh pada Masa Kejayaan Islam
Berikut ini tokoh-tokoh muslim yang telah menyumbangkan karyanya untuk
peradaban umat manusia.
1. Ibnu Rusyd (520‒595 H)
1. Ibnu Rusyd (520‒595 H)
Ibnu Rusyd
merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu
Al-Walid Muhammad Ibnu Rusyd, lahir di Cordova (Spanyol) pada tahun 520 H. dan
wafat di Marakesy (Maroko) pada tahun 595 H. Beliau menguasai ilmu fiqh, ilmu
kalam, sastra Arab, matematika, fisika astronomi, kedokteran, dan filsafat. Karya-karya
beliau antara lain: Kitab Bidayat Al- Mujtahid (kitab yang membahas tentang
fiqh), Kuliyat Fi At-Tib (buku tentang kedokteran yang dijadikan pegangan bagi
para mahasiswa kedokteran di Eropa), Fasl al-Magal fi Ma Bain Al-Hikmat wa
Asy-Syariat. Ibnu Rusyd berpendapat antara filsafat dan agama Islam tidak
bertentangan, bahkan Islam menganjurkan para penduduknya untuk mempelajari ilmu
Filsafat.
2.
Al-Ghazali (450‒505
H)
Al-Ghazali
merupakan salah satu tokoh pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu Hamid
al-Ghazali, lahir di Desa Gazalah, dekat Tus, Iran Utara pada tahun 450 H dan
wafat pada tahun 505 H di Tus juga. Beliau dididik dalam keluarga dan guru yang
zuhud (hidup sederhana dan tidak tamak terhadap duniawi). Beliau belajar di
Madrasah Imam AI-Juwaeni. Setelah beliau menderita sakit, beliau ber-khalwat
(mengasingkan diri dari khalayak ramai dengan niat beribadah mendekatkan diri
kepada Allah Swt.) dan kemudian menjalani kehidupan tasawuf selama 10 tahun di
Damaskus, Jerusalem, Mekah, Madinah, dan Tus. Adapun jasa- jasa beliau terhadap
umat Islam antara lain sebagai berikut.
1. Memimpin
Madrasah Nizamiyah di Bagdad dan sekaligus sebagai guru besarnya.
2. Mendirikan
madrasah untuk para calon ahli fiqh di Tus.
3. Menulis
berbagai macam buku yang jumlahnya mencapai 288 buah, mengenai tasawwuf,
teologi, filsafat, logika, dan fiqh.
Di antara
bukunya yang terkenal, yaitu Ihya 'Ulum ad-Din, yakni membahas masalah-masalah
ilmu akidah, ibadah, akhlak, dan tasawwuf berdasarkan al- Qur'an dan hadis. Dalam
bidang filsafat, beliau menulis Tahafut al-Falasifah (tidak konsistennya para
filsuf). Al-Ghazali merupakan ulama yang sangat berpengaruh di dunia Islam
sehingga mendapat gelar Hujjatul Islam (bukti kebenaran Islam).
3. AI-Kindi (805‒873 M)
Al-Kindi merupakan salah satu tokoh
pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Yakub bin Ishak AI-Kindi, lahir di
Kufah pada tahun 805 M dan wafat di Bagdad pada tahun 873 M. AI-Kindi termasuk
cendekiawan muslim yang produktif. Hasil karyanya di bidang-bidang filsafat,
logika, astronomi, kedokteran, ilmu jiwa, politik, musik, dan matematika.
Beliau berpendapat, bahwa filsafat tidak bertentangan dengan agama karena
sama-sama membicarakan tentang kebenaran. Beliau juga merupakan satu-satunya
filosof Islam dari Arab. Ia disebut Failasuf al-Arab (filosof orang Arab).
4. AI-Farabi (872‒950 M)
4. AI-Farabi (872‒950 M)
Al-Farabi merupakan salah satu tokoh
pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu Nashr Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu
Uzlag AI-Farabi, lahir di Farabi Transoxania pada tahun 872 M dan wafat di
Damsyik pada tahun 950 M. Beliau keturunan Turki. Al-Farabi menekuni berbagai
bidang ilmu pengetahuan, antara lain: logika, musik, kemiliteran, metafisika,
ilmu alam, teologi, dan astronomi. Di antara karya ilmiahnya yang terkenal
berjudul Ar- Royu Ahlul al-Mad3nah wa aI-Fad3lah (pemikiran tentang penduduk
negara utama).
5. Ibnu Sina (980‒1037 M)
5. Ibnu Sina (980‒1037 M)
Ibnu Sina merupakan salah satu tokoh
pada masa kejayaan Islam. Nama lengkapnya Abu Ali AI-Husein Ibnu Abdullah Ibnu
Sina, lahir di Desa Afsyana dekat Bukhara, wafat dan dimakamkan di Hamazan.
Beliau belajar bahasa Arab, geometri, fisika, logika, ilmu hukum Islam, teologi
Islam, dan ilmu kedokteran. Pada usia 17 tahun, ia telah terkenal dan dipanggil
untuk mengobati Pangeran Samani, Nuh bin Mansyur. Beliau menulis lebih dari 200
buku dan di antara karyanya yang terkenal berjudul Al-Qanun Fi At-Tibb, yaitu
ensiklopedi tentang ilmu kedokteran dan Al-Syifa, ensiklopedi tentang filsafat
dan ilmu pengetahuan.
MASA KEJAYAAN ISLAM
Masa kejayaan
Islam terjadi pada sekitar tahun 650‒1250. Periode ini disebut Periode Klasik. Pada kurun waktu itu,
terdapat dua kerajaan besar, yaitu Kerajaan Umayyah atau sering disebut Daulah
Umayyah dan Kerajaan Abbasiyah yang sering disebut Daulah Abbasiyah.
Pada masa Bani
Umayyah, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan Islam
dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah Islam. Kemajuan Islam
pada masa ini meliputi: bidang politik, keagamaan, ekonomi, ilmu bangunan
(arsitektur), sosial, dan bidang militer.
Sementara
perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah ditandai dengan pesatnya
perkembangan
ilmu
pengetahuan. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi bidang ilmu pengetahuan,
ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.
Tentu saja kemajuan umat Islam baik pada masa Bani
Umayyah maupun Bani Abbasiyah terjadi tidak secara tiba-tiba. Akan tetapi, ada
penyebabnya, yaitu disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal antara lain:
1. konsistensi
dan istiqamah umat Islam kepada ajaran Islam,
2. ajaran Islam
yang mendorong umatnya untuk maju,
3. Islam
sebagai rahmat seluruh alam,
4. Islam
sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam menggapai kehidupan duniawi
dan ukhrawi.
Faktor eksternal antara lain seperti berikut.
1. Terjadinya
asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami
perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Pengaruh Persia pada saat itu sangat
penting di bidang pemerintahan. Selain itu, mereka banyak berjasa dalam
perkembangan ilmu filsafat dan sastra. Adapun pengaruh Yunani masuk melalui
berbagai macam terjemah dalam banyak bidang ilmu, terutama filsafat.
2. Gerakan
Terjemah
Pada masa
Periode Klasik, usaha penerjemahan kitab-kitab asing dilakukan dengan giat
sekali. Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam perkembangan ilmu
pengetahuan umum terutama di bidang astronomi,
kedokteran,
filsafat, kimia, dan sejarah.
Selain faktor
tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula oleh adanya gerakan ilmiah
atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada Periode Klasik tersebut,
antara lain seperti berikut.
1. Melaksanakan
ajaran al-Qur’ān secara
maksimal, di mana banyak ayat dalam al-Qur’ān yang menyuruh agar kita
menggunakan akal untuk berpikir.
2. Melaksnakan
isi hadis, di mana banyak hadis yang menyuruh kita untuk terus-menerus menuntut
ilmu, meskipun harus ke negeri Cina. Bukan hanya ilmu agama yang dicari, tetapi
ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan kehidupan manusia di dunia ini.
3.
Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad, ilmu pengetahuan umum dengan
mempelajarai ilmu filsafat Yunani. Maka, pada saat itu banyak bermunculan ulama
fiqh, tauhid (kalam), tafsir, hadis, ulama bidang sains (ilmu kedokteran,
matematika, optik, kimia, fisika, geografi), dan lain-lain.
4. Ulama yang
berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai pemerintahan.
Dari gerakan-gerakan tersebut di atas, muncullah
tokoh-tokoh Islam yang memiliki semangat berijtihad dan mengembangkan berbagai
ilmu pengetahuan, antara lain:
Ilmu Filsafat
1.Al-Kindi (809‒873 M),
2.Al Farabi (wafat tahun 916 M),
3.Ibnu Bajah (wafat tahun 523 H),
4.Ibnu Thufail (wafat tahun 581 H),
5.Ibnu Shina (980‒1037 M),
6.Al-Ghazali (1085‒1101 M),
7.Ibnu Rusd (1126‒1198 M).
Bidang Kedokteran
1.Jabir bin Hayyan (wafat 778 M),
2.Hurain bin Ishaq (810‒878 M),
3.Thabib bin Qurra (836‒901 M),
4.Ar-Razi atau Razes (809‒873 M).
Bidang Matematika
1.Umar Al-Farukhan,
2.Al-Khawarizmi.
Bidang Astronomi
1.Al-Farazi: pencipta Astro lobe
2.Al-Gattani/Al-Betagnius
3.Al-Farghoni atau Al-Fragenius
Bidang Seni Ukir Badr dan Tariff (961‒976 M) Ilmu Tafsir
1.Ibnu Jarir ath Tabary,
2.Ibnu Athiyah al-Andalusy (wafat 147
H),
3.As Suda, Muqatil bin Sulaiman (wafat
150 H),
4.Muhammad bin Ishak dan lain-lain.
Ilmu Hadis
1.Imam Bukhori (194‒256 H),
2.Imam Muslim (wafat 231 H),
3.Ibnu Majah (wafat 273 H),
4.Abu Daud (wafat 275 H),
5.At-Tarmidzi, dan lain-lain.
Runtuhnya
peradaban Islam pada masa lalu dikarenakan mulai pudarnya ketaatan pemeluknya
kepada Sang Khālik,
saling dengki, dan serakah. Umat Islam tidak memiliki semangat untuk maju.
Ketaatannya kepada Allah dicampuradukkan dengan khurrafat dan tahayyul.
Semangat untuk mengikut (taqlid) tidak dibarengi dengan kekritisan dalam semua
hal. Inilah awal penyebab kemunduran Islam. Andaikan penyebab ini sekarang bisa
diperbaiki, niscaya Islam akan mengulang masa kejayaan yang pernah diraih masa
lalu.
Modernisasi telah mengglobal. Ini
ditandai dengan pesatnya perkembangan alat-alat telekomunikasi dan informasi.
Modernisasi membuat jarak tidak menjadi hambatan. Secara sadar berdampak pada
dua hal, di satu sisi kecanggihan alat telekomunikasi dan informasi mempermudah
aktivitas manusia, tetapi di sisi lain mempermudah pula untuk melakukan tindak
kejahatan. Hal ini sebenarnya menuntut adanya bangunan moral yang kokoh.
Perpustakaan sekolah sebagai jantung
peradaban tidak banyak dikunjungi karena terlena dengan mainan baru berupa alat
komunikasi, seperti handphone. Bukankah Islam jaya karena keingintahuan akan
ilmu pengetahuan begitu besar yang diwujudkan dengan transliterasi buku-buku
berkualitas dan dijadikannya rujukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang
terus berkembang?
PENUTUP
1. Kesimpulan
Selama 500
tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan, dan peradabannya
yang tinggi. Periode tersebut terjadi pada saat para filsuf, ilmuwan, dan
insinyur muslim bisa memberikan banyak konstribusi terhadap perkembangan
teknologi dan kebudayaan. Mereka melakukannya baik dengan menjaga tradisi yang
telah ada maupun dengan menciptakan penemuan-penemuannya sendiri.
Sekitar 750 M
- sek. 1258 M adalah masa ketika para filsuf, ilmuwan,
dan insinyur di Dunia Islam menghasilkan
banyak kontribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan, baik dengan
menjaga tradisi yang telah ada ataupun dengan menambahkan penemuan dan inovasi
mereka sendiri. Banyak dari perkembangan dan pembelajaran ini dapat dihubungan
dengan geografi. Bahkan sebelum kehadiran Islam,
kota Mekahmerupakan
pusat perdagangan di Jazirah Arab dan Muhammad sendiri
merupakan seorang pedagang.
Banyak sekali tokoh Islam yang memiliki keahlian dalam berbagai bidang ilmu yaitu: Ibnu Rusyd, Al-Ghazali, AI-Kindi, AI-Farabi, Ibnu Sina, dan Ibnu Sina.
2. Saran
Oleh karena itu, kita sebagai umat Islam
yang menjalani ajaran Allah SWT dan meneladani sunnah Rasul-Nya hendaknya kita
semua sebagai umat Islam wajib untuk melaksanakan kewajiban dan menjauhi segala
larangan-Nya. Sebab, para pendahulu kita telah berjuang untuk kemajuan agama
Islam walaupun pada saat itu pula Islam mengalami kemunduran dan pada akhirnya
Islam mengalami kebangkitan.
5 komentar:
makasih ya ka blognya membantu:)
makasih ya ka blognya membantu:) (2)
Makasii ya blognya membantu
Makasii ya blognya membantu
Terimakasih blog nya sangat membantu
Posting Komentar